Dugem maya orla
Pada masa kita ini, pemerintah kita anti utang luar negri. Berbeda, saat mucul orba, kran investasi dibuka lebar-lebar. Dolar menjadi dewa pembangunan dan pertumbuhan.
Negara ini dibangun dengan utang. Seluruh agenda pertumbuhan begitu mudah mendapat fesilitas kredit luar negri. Makan pada saat ini, negara ini sibuk mencari utang untuk membayar utang. Dan lengkaplah, gali lubang tutup lobang.
Tak heran pada saat ini banyak orang kaya baru muncul. Tapi mereka kaya dari utanga.Saatnya mereka harus membayar utang, tak tahulah apa yang terjadi.
Belum lagi, bangsa ini begitu mudah memberikan fasilitas secara nepotis. Banyak koglomerat. Tapi mereka tak pernah membangun bangsa ini. Mereka mengekplolitasi. Modalnya dari utang. Maka, juga jangan jangan heran anak cucu kita nanti menanggung utang.

Artinya harus ada usaha secara sunggu-sunggu untuk membawa masyarakat pada keadaan yang mengharuskan syarat-syarat pokok. Kehidupan demokrasi itu terpenuhi tentu ini bukan pekerjaan satu malam.tetapi orang harus percaya bahwa kita sedang menuju ke sana.
SuGa : Sidang umum yang akan bergulir pada awal bulan kedepan, menurut prediksi anda apakah akan terjadi kerusuhan ?''
Daniel: SU besok akan berjalan
SuGa: Apakah pasca sidang umum Indonesi tidak terjadi crusial ?
Daniel: Enam bulan setelah sidang umum, crusial bagi mereka akan membuktikan bahwa mereka bukan masalah tetap solusi. Crusial merupakan mandat orang atau masyarakat menemukan harapan atau memberikan jaminan untuk keluar dari krisis. Jika ini mengalami kegagalan akan menimbulkan malsalah dan persoalan yang besar

Dugem Maya orla

Resep pengalihan perhatian oleh beberapa kelompokini, bukannya dinetralasir. Bahkan cendrung di kembangkan. "Lebih baik naik sepeda di Jalan Thamrin, ketimbang dikasi Cina, "kata seorang Aktifis Muda ICMI. Bahkan ada beberapa. kelompok justru memanfaatkan, lihat saja demontrasi anti-cina pada kasus Sofyan Wanandi (CSIS) .
mereka yang memainkan isu SARA, sama tidak punya moral politik. Dan takkan menyelesaikan masalah, mala bikin runyam. Hermawan Sulistyo, Peneliti LIPI. mengatakan isu SARA memang paling gampang dipakai, namun paling sulit di kendalikan . karena memungkinkan  berkembangnya situasi yang membuat orang benci pada Cina dan Non Muslim.
Namun, ada beberapa elit kekuasaan menggunakan konsep ini. Konsep politik diskriminasi seperti yang pernah diterapkan di Malasyia. Namun ada beberapa hal yang tak di pertimbangkan kalau itu diterapkan di Indonesia. pertama, jenis pemerintahan yang berbeda dengan rezim orba. Birokrasi Malasyia terkenal sangat bersih dari korupsi, nepotisme yang mereka terapkan , sehingga politik diskriminasi yang mereka terapkan bisa berjalan konsisten.sedangkan birokrasi orba punya tingkat keceroboan minimal 30 %. Birokrasi semacam ino akan lunak menerapkam setiap kebijakan, dan membuat politik diskriminasi itu, tidak akan berhasil. paling akan menumbuhkan pengusaha Ali Baba, seperti di masa orla.
Kedua,  politik diskriminasi hanya akan meghamburkan masalah. Malasyia menerapkan itu untuk membantu pribumi, setelah kerusuhan anti-cina 1969 itu, didasari krnyataan; bahwa waktu itu memang tidak ada pengusaha pribumu Malasyia yang berhasil saat ini di Indonesia, selalin koglomerat cina, juga tumbuh koglomerat istana yang asetnya justru melebihi kekayaan koglomerat cina. 
Politik Anti-Cina kalaupun berhasil, ia akan memangkas koglomerat cina sambil menggemukan konglomerat pribumi yang dekat dengan keluarga cendana. Nasib mayoritas pribumi tidak akan lebih baik Manuver Politik Anti Cina ini, mungkin akan mendapat sambutan orang patah hati' dan kalangan muda. Tetapi bila sekenario mereka dijalankan, yang menjadi makmur adalah keluarga cendana. Bukan rakyat keseluruhan. Rakyat hanya dijadikan alat.
Politik rasial, sesugguhnya politik palign primitif yang terbukti merupakan jalan buntu. Di masa Hitler, telah membuktikannya, ketika ia membunuhi orang yahudi dan mengobarkan ke unggulan ras Arya, untuk akhirnya tunduk dibawah sekutu, Kini, Bosnia,Rwanda membuktikan kehancuran negri yang terkoyak politik rasial.
Lalu, apa yang masih perlu dipercaya dari tipuan para demogog? (VN)

Posta ; Dugem Maya

Dugem maya Orla 

ARTI NEGARA

Seperti biasa kita ngopi
mugkin ini sudah menjadi hobi
ngobrol ngalor ngidul
membicarakan negara
seolah-olah kita kepala negara

Bukankah ini kepedulian
sahutku bagsa
mengapa aku tak lebih bijaksana

Mengapa aku buta
tidak bisa mengamati
mengapa aku malu menangis 
untuk kembali menjadi manusia

Ini negara kita
jangan malu-malu menyebutnya

WANITA TUA DAN ANAK-ANAK

Dari suara wanita tua itu, ada
kanak-kanak yang memanggil nama
tuhannya
disela kokok ayam jantan, mereka
bersama berteriak : alif, alif, alif
dan penyair terbunuh oleh suara
petasan : merayakan lebaran

PERSIMPANGAN

Perempuan tanpa kaki menangisi
satu tangan
yang tersisa dan lapar masi ada
tuhan terselip diantara kaleng sarden
dan malaikat
seti mencatat pahala-pahala nabi
mungkin supermarket itulah yang
surga: ada bidadari
bertato mawar, ada susu kaleng
ada semuanya
juga mesin hitung :ckriiiiiiiiing !
seperti bunyi perutmu yang kelaparan

HUJAN BELUM DATANG

Wanita tua memanggil masa lalu
dengan mengeja ayat-ayat tanpa
sajadah
dan tergambar diri kita mengais
cinta dan kasih di uban rambutnya
sejenak ia bertanya tentang kebenaran
lalu kembali malaikat menjawab
dengan hujan yang belum datang


                                                                          Post  : Dugem maya

Dugem maya Orla : Bangsa Ini. Butuh obat pembunu rasa sakit dalam dosis yang kuat. sayangnya kepercayaan terhadap pemerintah, sesuatu yang sangat diperlukan dalam kondisi seperti ini, Justru hampir tidak ada lagi. Penting dicatat, pada tiga tahun terakhir ini, kerusuhan yang penuh kekerasan ,pembakaran dan penjaraH terjadi di berbagai kota besar ,memusnakan sejumlah gedung milik pemerintahan ,termasuk kantor polisi ,
Intensitas kerusuan dalam kurun waktu yang begitu pendek ,belum perna terjadi sebelumnya dalam sejarah Obar ,mengindikasikan memburuknya situasi sosial ekonomi maupun makin menurunnya kemampuan rezim dalam mengatasi pembangkangan publik ,di tengah situasi di mana perasaan dasar akan keadilan sosial sangat kurang ,semuanya bisa sangat meledak
soeharto tak punya reputasi memenuhi tuntutan masyarakat akan reformasi total,lebih -lebih ketika hal itu bisa merugikan kepentingan bisnis keluarganya ,paradoksnya adalah ketika kekuasaan pribadi soeharto begitu kuat ,kemempuan pemerintahnya justru anjlok